the Reason of LeO

Photo Sharing

Rabu, 02 Januari 2008

ArticLe of IP aDDress and SubNeting

Penamaan terminal dalam suatu jaringan menggunakan apa yang disebut IP Address (Internet Protocol Address). Sedang penamaan penamaan server berdasarkan nama domainnya disebut DNS (Domain Name Server). Kedua cara penamaan ini merupakan cara penamaan yang biasa digunakan dalam jaringan. Hal-hal lebih lanjut akan kita bahas langsung pada pengaplikasian instalasi jaringan pada bahasan selanjutnya.

1.3.1 Penamaan alamat IP
IP Address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin. IP Address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang di bagi menjadi 4 bagian yang masing-masing bagian itu terdiri dari 8 bit (sering disebut IPV4). Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP, maka umumnya penamaan yang digunakan adalah berdasarkan bilangan desimal.

Misal :
11000000.10101000.00001010.00000001 192 . 168 . 10 . 1

1.3.2 Pembagian kelas IP

Alamat IP dibagi menjadi kelas-kelas yang masing-masing mempunyai kapasitas jumlah IP yang berbeda-beda. Pada Tabel 1.1 ditampilkan kelas-kelas pengalamatan IP.
Pada tabel tersebut x adalah Net ID dan y adalah Host ID
Kelas Format Kisaran Jumlah IP

A

0xxxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyy


0.0.0.0 - 127.255.255.255


16.777.214

B


10xxxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyy


128.0.0.0 - 191.255.255.255


65.532

C


110xxxxx.yyyyyyyy.yyyyyyyy.yyyyyyy


192.0.0.0 - 223.255.255


254

Tabel 1.1: Pembagian kelas IP

1.3.3 Subnetting
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :

* Membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
* Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
* Keteraturan

– Kelas A subnet : 11111111.0000000.00000000.00000000 (255.0.0.0)
– Kelas B subnet : 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
– Kelas C subnet : 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)


Misal suatu jaringan dengan IP jaringan 10.15.10.0 ingin membagi menjadi 5 jaringan kecil (masing-masing 48 host), yang artinya harus dilakukan proses subnetting dalam jaringan tersebut. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membagi IP jaringan tersebut (10.15.10.0 <- kelas C) menjadi blok-blok yang masing-masing blok minimal terdiri dari 48 host. Seperti kita telah ketahui bahwa tiap-tiap kelas C mempunyai 255 IP maka perhi­tungannya adalah sebagai berikut :
255/5 = 51
Masing-masing subnet mempunyai 49 alamat IP (masing-masing diambil 2 untuk IP broadcast dan IP network). Berikut adalah pengelompokan dari jaringan-jaringan tersebut :

* 10.15.10.0 - 10.15.10.50 digunakan oleh jaringan 1
* 10.15.10.51 - 10.15.10.101 digunakan oleh jaringan 2
* 10.15.10.102 - 10.15.10.152 digunakan oleh jaringan 3
* 10.15.10.153 - 10.15.10.203 digunakan oleh jaringan 4
* 10.15.10.204 - 10.15.10.224 digunakan oleh jaringan 5

Subneting diperlukan agar host pada satu jaringan tidak dapat mengakses host pada jaringan lain secara langsung. Untuk pembagian 51 host : 51 = 00110011 (biner).
Nilai 8 bit tertinggi dari subnetting kelas C adalah : 255 = 11111111
00110011
------------------------------ (negasi)
11001100 (8 bit terakhir dari subnet kelas C) = 204
maka IP subnetmask nya : 255.255.255.204

1.4 Instalasi perangkat jaringan

Pertama-tama kita harus terlebih dahulu mengetahui jenis ethetnet card kita agar mempermudah kita dalam memilih modul apa yang akan digunakan. Misalnya jenis NE2000 compatible, dan juga harus kita ketahui pula variabel­
variabel pendukungnya (io dan irq). Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1.4.1 Inisialisasi module
#modprobe ne io=0x300
Bila kartu ethernet yang kita gunakan adalah jenis ne2000 dengan io=0x300 #modprobe ne2k-pci io=0x300 irq=5
Bila kartu ethernet yang kita gunakan adalah jenis ne2000 PCI dengan io=0x300 dan irq=5

1.4.2 Menentukan alamat IP ethernet card
Misal kita tentukan IP Address Ethernet Card kita adalah 10.15.0.11 #/sbin/ifconfig eth0 10.15.0.11
1.4.3 Memeriksa konfigurasi ethernet card
Kita jalankan lagi #/sbin/ifconfig -a

Apabila keluar output seperti di bawah :

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:00:1C:07:01:22
inet addr:10.15.0.11 Bcast:10.15.0.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:869146 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:1104 TX packets:871799 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:44040 txqueuelen:100 Interrupt:5 Base address:0x300

lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
UP LOOPBACK RUNNING MTU:3924 Metric:1
RX packets:109480 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:109480 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0
Maka berarti ethernet card telah terkonfigurasi dengan baik. Sekarang test koneksi dengan terminal lain, untuk ini kita gunakan perintah ping
#ping 10.15.0.7
Maka bila tidak ada masalah akan ditampilkan output seperti berikut ini :
PING 10.15.0.7 (10.15.0.7) from 10.15.0.11

64 bytes from timur.jakarta.go.id


(10.15.0.7):

64 bytes from timur.jakarta.go.id


(10.15.0.7):

64 bytes from timur.jakarta.go.id


(10.15.0.7):

64 bytes from timur.jakarta.go.id


(10.15.0.7):

64 bytes from timur.jakarta.go.id


(10.15.0.7):

: 56(84) bytes of data. icmp_seq=0
ttl=128 time=1.5 icmp_seq=1 ms
ttl=128 time=0.8 icmp_seq=2 ms
ttl=128 time=0.8 icmp_seq=3 ms
ttl=128 time=0.8 icmp_seq=4 ms
ttl=128 time=0.8 icmp_seq=5 ms
--- 10.15.0.7 ping statistics --­
5 packets transmitted, 5 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 0.8/0.9/1.5 ms

Tidak ada komentar: